Sebelum membahas meme ini lebih lanjut lagi, alangkah baiknya kita menyaksikan kembali video clip dari Coldplay yang viral ini, berjudul Up & Up
Tema pada video clip yang diadaptasi oleh band asal England ini memang sangat unik dan mampu menghipnotis semua penontonnya. Siapa yang terpikirkan kalau ternyata Paus bisa berenang bebas di angkasa???
SO AMAZING KAN?? Sangat refreshing, menenangkan, dan memberikan inspirasi bagi kita semua. Sebenarnya tema sejenis ini sudah memiliki klasifikasi sendiri yakni: Surreal . Namun Surrealism ini belum begitu populer secara luas hingga Coldplay menghadirkannya dalam lagu Up & Up.
Dan tidak berhenti sampai di situ, viralnya video ini tentunya akan sampai di lapisan masyarakat kita yang super-kreatif dan inovatif.
Fenomena video clip Up & Up ini berubah menjadi salah satu bentuk meme yang populer nowadays. Berikut adalah beberapa adaptasi dari para pemuda masa kini yang dirangkum dalam situs http://www.lucu.me/2016/08/muncul-gaya-foto-kekinian-baru-bertema.html
Tidak sampai di situ saja guys, ternyata banyak juga yang berusaha keras untuk mengadaptasi tema ini namun somehow they made it different tapi tidak kalah menarik juga loh.
sumur: meme comic indonesia & path
Sebagai pemuda yang juga memiliki eksistensi, saya sempat mengedit video perjalanan saya dengan style yang sama, check it out!!
Lantas, bagaimana dengan kalian??? Sudahkah memposting foto ala Up & Up di instagram??
0 Comments
Chrollo vs Hisoka dimulai pada chapter 351 adalah pertarungan yang sangat sengit dan buas. Sudahkah anda membacanya?? Well, jika belum saya menyarankan untuk tidak membaca postingan ini terlebih dahulu karena pada kesempatan ini saya akan membahas secara mendalam apa yang mungkin terjadi di chapter selanjutnya di Arc Dark Continent ini. SPOILER AHEAD!! READ AT YOUR OWN RISK!!HISOKA IS STILL ALIVE!!Hasil pertarungan ini dimenangkan oleh Chrollo Lucifer sang ketua gang Laba-laba. Meskipun secara teknis pertarungan ini melibatkan banyak orang namun sudah dipastikan bahwa Chrollo Lucifer berhasil memperoleh kemenangan dengan kemampuan Nen-nya yang unik yaitu Skill Hunter. The most interesting part dari hasil pertarungan ini adalah Hisoka berhasil terbunuh sesaat oleh lawannya, namun karena determinasi dan janji yang ditanamkan tepat sebelum tewas akibat kehabisan oksigen, Hisoka berhasil hidup setelah aktivasi Nen AFTER DEATH. Mengenai Nen After Death ini sempat dijelaskan oleh Phinks setelah Arc Yorknew, kondisi di mana Nen seseorang akan jauh lebih kuat dan mematikan setelah penggunanya terbunuh. Hal ini yang juga menjadi salah satu faktor mengapa Genei Ryodan tidak langsung memburu Kurapika setelah ia berhasil melumpuhkan ketuanya beberapa tempo yang lalu, karena Curse Sword of Judgement yang telah ditanamkan pada jantung Chrollo Lucifer pada waktu itu berpotensi untuk aktif akibat dendam kesumat yang luar biasa oleh Kurapika apabila ia terbunuh. Ingat dengan Neferpitou? Setelah habis dihajar oleh Adult Mode Gon, sang semut picik ini tetap bisa mengaktifkan Nen pembunuhnya yang bahkan mampu memotong tangan Gon pada waktu itu. Kondisi ini juga dapat diterapkan pada Hisoka namun ia memilih untuk memproteksi jantung dan paru-parunya dengan Bungee Gum kemudian memberikan kontraksi dari energi Nen sehingga kematiannya dapat dihindari dengan kerusakan organ seminimal mungkin, terlepas dari potensi kerusakan otak akibat minimnya pasokan darah dari jantung namun No doubts, NEN dapat mengatasi masalah medis seperti itu sekalipun. Hisoka yang mati justru semakin kuat dengan kondisi Nen After Death-nya bahkan bisa dikatakan kemampuan Bungee Gum dan Texture Surprise-nya meningkat hingga mampu memberikan struktur prostetik yang hampir sempurna pada jari tangan, kaki dan bahkan memperbaiki wajah serta lehernya. WHY HISOKA ATTACKED MACHI?Tidak bisa dipungkiri, Machi memiliki simpati terhadap Hisoka, terlihat sikapnya yang masih peduli dengan mayat Hisoka yang rusak, meskipun ia adalah musuh dari laba-laba. Ingatkah dengan treatment penyambungan tangan Hisoka oleh Machi setelah pertarungan dengan Castro? Terlihat pada waktu itu Machi memiliki hubungan spesial dengan Hisoka namun hal ini bisa dikatakan bersifat sementara dan tidak pasti. Terlepas dari persahabatannya, Hisoka tetap memiliki niat untuk membunuh sang pengguna benang nen tersebut tepat pada saat kebangkitannya. MENGAPA?? Well, jalan pikiran Hisoka memang sangat twisted namun hal ini sebenarnya dapat dijelaskan dengan sederhana : Hisoka Marah dan ingin rematch dengan Chrollo Lucifer.. Oleh karena itu ia berpikir bahwa dengan memusnahkan kaki-kaki laba-laba, Chrollo akan tersadar dan merasa bahwa dia harus memburu Hisoka tanpa SKILLS pinjaman dari NEN para anggota Genei Ryodan. Despite of that, Hisoka tetap memberikan kesempatan pada Machi untuk hidup atau bisa jadi Hisoka tidak ingin ambil resiko bertarung dengan lawan yang kuat pada saat kondisi dia yang belum sempurna pulih. SPIDERS HUNTING!!![]() Berlatar dari dendam dan amarah akibat terbunuh oleh ketua Genei Ryodan, Hisoka hendak melakukan parade pembantaian besar-besaran yang sama sekali tak terduga. Shalnark dan Kortopi, sangat disayangkan mereka harus mati mengenaskan karena tidak bisa memproteksi diri dari kebengisan Hisoka akibat Nen yang masih dipinjam oleh sang ketua, meskipun saya yakin dengan mode Auto-Pilot-nya, Shalnark memiliki kesempatan untuk mempertahankan diri dari amarah Hisoka. Perhatikan panel berikut: (I do not own the HxH chapter) Pada saat Hisoka muncul dan melemparkan kepala Kortopi terlihat bahwa Handphone Shalnark berdering, besar kemungkinan panggilan tersebut berasal dari Chrollo Lucifer yang hendak mengingatkan Shalnark bahwa Skill Gallery Fake Kortopi baru saja lenyap. Ada fakta menarik lagi yang bisa dikaitkan jika melihat panel berikut: Ramalan Shalnark dari Ghost Writer Neon Nostrade yang telah dimiliki oleh Chrollo adalah: "Kamu tidak boleh bertelfon, karena pada waktu yang terpenting sekalipun tidak berdampak pada apapun, meskipun demikian kamu juga tidak akan bisa menjawabnya, sebab satu dari ketiga waktu di ujung lainnya adalah Dewa Kematian." MINDBLOWN!!! Maka bisa disimpulkan bahwa lamaran dari Yorknew sama sekali belum selesai dan somehow fate find its way, sangat ironis..ketika berpisah dari Genei Ryodan di Yorknew, Hisoka mengatakan pada Pakunoda untuk terakhir kalinya bahwa takdir sedikit demi sedikit berubah. Padahal, di hari lainnya Hisoka sendiri-lah yang mewujudkan ramalan itu dengan membunuh anggota laba-laba lainnya. Meskipun Hisoka juga yang membantu mereka menemukan Abenage sang Exorcist pada saat Greed Island Arc. Mengenai Kortopi sangat disayangkan Chrollo tidak dapat memprediksi kematiannya, hal ini terjadi karena terdapat kekurang pada informasi tentang tanggal lahir Kortopi, kasus ini juga terjadi pada beberapa anggota laba-laba lainnya. Terkait dengan ramalan di atas, yakni pada Pakunoda dan Shalnark yang telah terwujud maka prediksi kematian Shizuku sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. "Di lahan yang tertutupi dengan benda-benda hitam, kamu akan terjatuh dalam peristirahatan abadi, hanya kesepian yang akan membuatmu takut karena tidak ada yang lebih buruk daripada kondisi kurang dari dua." Apakah Hisoka yang juga akan membunuh Shizuku? Who knows??? Tapi dengan clue benda-benda hitam dari ramalan tersebut, mungkinkah itu semacam gudang penyimpanan benda berharga pada kapal kerajaan Kakin?? atau mungkinkah itu adalah lokasi di benua kegelapan itu sendiri atau mungkinkah itu dimensi yang diciptakan oleh Shizuku di dalam Vacuum Cleaner-nya?? WHO KNOWS??? Faktanya, Genei Ryodan memang memiliki ketertarikan dengan perjalanan Dark Continent yang disponsori oleh team kerjaan Kakin, pemerintah dunia dan Zodiacs, terlebih lagi dengan presensi Kurapika di sana, maka perburuan Laba-laba jelas akan dimulai!! Arc Dark Continent ini memiliki potensi pertarungan penuh darah yang bahkan lebih brutal dari Chimera Ants. Bayangkan: Zodiacs, Beyond Netero, Pariston & Ging's Group, Princes of Kakin, Bodyguards, dan Genei Ryodan dalam suatu perjalanan, apakah yang akan terjadi?? Mungkinkah Hisoka akan mengejar Genei Ryodan sampai pada pelayaran besar-besaran menuju benua penuh malapetaka itu?? Mungkinkah Hisoka dan Kurapika akan bekerja sama dalam perburuan laba-laba ini? atau Kurapika lebih tertarik kepada Prince keempat saja?? WE WILL SEE THAT, SOON!! art: comicvine.gamespot.com
Sudah menjadi Viral dan tidak terbendung lagi. Razia Warteg Ibu Saeni di Lebak - Provinsi Banten oleh Satpol PP setempat mampu menarik simpati dan rasa iba sebagian besar Netizen setelah melihat liputan dari salah satu stasiun televisi swasta. Terhimpulah dana ratusan juta rupiah dalam bentuk donasi untuk Ibu Saeni sebagai bentuk simpati terhadap kesukaran yang beliau alami. Sebagian besar dari anda setuju bahwa penggerebekan warteg Ibu Saeni sedikit berlebihan terutama jika dititikberatkan pada kondisi di mana seluruh barang dagangan Ibu Saeni berupa makanan telah ludas habis diambil oleh yang berwenang. Pada saat pertama kali melihat berita tersebut sebagian hati kita teriris sekaligus geram melihat betapa menyedihkannya seorang ibu yang kehilangan asetnya dalam menyambung hidup sehari-hari. Warga Indonesia sudah cerdas dan segera bertindak akan ketidak-adilan yang terlihat. Namun amat disayangkan dari kasus yang terjadi bulan Ramadhan ini, justru timbul berbagai macam bentuk kebencian dan amarah terlebih setelah banyaknya investigator, reporter, wartawan dari mulai amatir hingga yang professional yang berlomba untuk memperoleh informasi mendalam mengenai kondisi Ibu Saeni pasca penggerebekan, bahkan kita semua mendapatkan LIVE REPORT sepanjang hari belakangan melalui Internet dan media lain tentunya. WHAT'S WRONG?? Secara umum netizen memiliki dua argumen yang saling bertentangan pada kasus ini, yakni: 1. Mereka yang simpati terhadap Ibu Saeni (PRO) 2. Mereka yang kontra terhadap treatment oleh Netizen untuk Ibu Saeni (KONTRA) 1. PRO Saya sendiri termasuk pada point pertama. WHY?? Karena menurut pendapat saya pribadi, its not a right thing untuk melakukan penggerebekan rumah makan selama bulan puasa. YA, saya paham bahwa Perda setempat melarang pembukaan usaha rumah makan pada siang hari selama bulan suci ini, namun mengapa pada saat itu hanya Warung-warung kecil yang terlihat dirazia?? Well, saya juga tidak tahu kondisi di lapangan mengenai warung-warung makan mahal komersil namun saya berani mengatakan memang sejak awal Perda ini sedikit kurang relevan. Apa definisi Puasa? Menahan lapar dan haus?? Tentu saja tidak berakhir sampai di situ. Namun terkait dengan Perda ini sangat disayangkan, esensi dari menahan lapar dan haus beserta godaannya lebih dimudahkan karena peraturan tersebut. ITS NOT A BAD IDEA (terlepas dari dinasti pemerintahan banten, ouch). Tapi, bagaimana dengan para Musafir? Ibu hamil? Wanita Haid? Orangtua? Mereka yang tidak puasa?? "Kan bisa ikutan puasa juga, toleransi dong..." "Kan bisa masak sendiri di rumah.." Ya, boleh saja tapi apakah salahnya jika membuka warung-warung tersebut untuk memudahkan akses bagi mereka yang tidak puasa?? Apakah anda yang berpuasa akan ikut tergoda melirik warung itu? Tentu tidak kan? Puasa kita sudah dipastikan FULL 1 hari dan tidak akan batal kecuali pada kondisi khusus. Oleh karena itu, buka atau tidaknya warung makan sama sekali tidak berpengaruh pada kekuatan kita yang dapat menahan lapar dan dahaga selama ini. Lantas untuk apa Perda tersebut masih ada?? "Agar provinsi Banten menjadi lebih Islami." I agree with this. Namun, sekali lagi, dengan melakukan razia yang gegabah seperti itu, dampak yang terjadi hanyalah pembentukan citra Umat Muslim setempat yang cenderung manja dan sedikit otoriter. Semua orang harus wajib taat mengikuti ajaran Islam, berlaku juga untuk Non-Muslim, tapi kembali lagi ke pertanyaan: Adakah perintah menutup warung makan dari Al-Quran dan Hadits???? I can't answer that. FYI kasus razia warung ini sebenarnya bukan yang pertama di Indonesia. Mereka yang "nyemen" di warung tegal ataupun berdiam-diam di kamar pada siang hari akan menanggung dosanya sendiri, kita boleh mengingatkan, tapi gunakan cara yang benar. Termasuk mereka yang makan di Warteg Ibu Saeni. 2. KONTRA Mereka yang konservatif jelas akan mendukung kebijakan apapun selama menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya: Its not wrong at all. Membangun kondisi provinsi yang lebih kondusif dalam beribadah adalah tindakan yang sangat positif, tapi apakah kita sudah tahu koridor yang benar seperti apa?? Kasus Ibu Saeni bagi sebagian besar orang adalah bentuk ekspos media yang memiliki kepentingan tertentu hingga mencapai penyudutan pada kaum Muslim. TAPI, SAYANG SEKALI...sekalipun memang media tersebut memiliki misi terselubung namun apakah benar membuat suatu tagline yang berbau SARA?? (lihat meme di atas) WELL...ITS NOT GOOD THING MAN... Berpendapat boleh saja, pro atau kontra its up to you tapi saya sangat kecewa sebagai umat muslim karena dari Meme di atas terbukti bahwa kelompok mana yang sebenarnya menyulut api? "Ya kita nulis begini karena K*MPAS TV yang adu domba duluan!!" Jika demikian well, they success... Karena dengan meme di atas saja saya merasa tersudutkan meskipun bukan bagian dari mereka. Lagipula apa tujuan mengaitkan kasus ini dengan kasus lain? Let's See Penggusuran Pasar Ikan?? Lebih tepatnya relokasi pasar ikan, karena pada kasus ini warga setempat sudah diberikan RUSUN BARU yang lebih nyaman dan layak, mereka yang stay di perahu kemungkinan masih enggan untuk menerima kenyataan bahwa rumah yang sebenarnya adalah lahan milik negara sudah rata dengan tanah atau mungkin ada alasan lain di baliknya yang perlu dianalisis lebih mendalam. Ini jelas kasus yang sangat berbeda dan tidak bisa dikaitkan dengan razia Warteg. Jadi sangat tidak "nyambung" jika membandingkan kasus pasar ikan dengan razia warteg lebak banten. Apakah karena eksekutornya Satpol PP jadi bisa menjadi analogi?? ITS A WHOLE DIFFERENT THING.. Dan kenapa bawa-bawa nama Ahok lagi?? Perda Papua vs Perda Banten Salah satu bentuk argumen yang menurut saya invalid karena salah analogi dan tersulut emosi. 30 Hari adalah Ramadan, sementara 52 hari adalah setiap hari minggu, bagaimana kedua Perda ini bisa dibandingkan?? Sangatlah wajar jika kita meributkan Perda Lebak terlebih dahulu karena ekspos dari media yang menggiring kita menuju ke sana, well we are not well informed by Perda Jayawijaya, namun bukan berarti orang-orang tutup mata soal itu. Tapi here is the case: 30 Hari kerja dengan 52 hari minggu jelas-jelas secara sisi ekonomis berbeda, dan kondisi geografis juga daerah dan mayoritas pemeluk agama juga berbeda, sehingga membandingkan kedua Perda ini sangat tidak "nyambung" Dan sebenarnya masih banyak lagi meme-meme yang kontra atas simpati netizen terhadap kasus ini namun alangkah lebih baiknya kita lebih sering melihat sisi baiknya bukan sisi ofensifnya. Tapi dibalik kedua meme tersebut ada sisi yang bisa kita renungkan, yaitu mengenai provokasi. Mereka yang menjadi simpat(pro) tersulut setelah melihat tayangan media(provoked), sementara mereka yang kontra tersulut setelah melihat postingan tandingan seperti di atas (provoked). Keduanya sama-sama terprovokasi. Dan ada 1 berita lagi yang sebenarnya cukup menarik: http://www.kabarmakkah.com/2016/06/sudah-dikasih-bantuan-warteg-ibu-saeni.html Membuat para golongan simpatisan Ibu Saeni mengelus dada, hahaha, well berita ini juga berasal dari net sehingga sampai saat tulisan ini dipost, belum ada kejelasan mengenai kebenarannya. UPDATES: Rumah makan cepat saji di daerah Serang ternyata tutup pada siang hari selama Ramadhan Dengan demikian its confirmed Perda ini dinyatakan efektif dan tidak memandang kecil atau besarnya usaha rumah makan. Dari fakta terbaru ini maka dapat disimpulkan bahwa kasus razia ini memang bentuk penegakan peraturan daerah yang telah dilanggar oleh pemilik Warteg. Iniitial Reaction oleh Netizen yang bersimpati bukanlah kesalahan atau kebodohan. Honestly I said, my heart was broken sewaktu melihat tayangan razia itu untuk pertama kali, begitu pula dengan sebagian besar netizen juga, jadi wajar kan, apabila rasa kasihan itu muncul. Its not anyone fault. Kebodohan adalah ketika bentuk kritik sudah berlebihan dan mengaitkan satu hal dengan yang lainnya yang jelas-jelas berbeda kondisi. PRO atau KONTRA kita boleh berpendapat, saya sendiri kecewa dengan mereka yang sebenarnya tidak perlu menyulut api di bulan Ramadhan ini, setelah kasus ini saya berharap bahwa netizen bisa lebih cerdas lagi dalam bersikap.
Donasi yang diberikan adalah amal yang baik, terlepas dari bagaimana sikap Ibu Saeni setelahnya namun itulah rejeki yang dia peroleh, sebagai umat muslim sudah seharusnya kan saling bantu-membantu?? Bukankah kita saudara?? Untuk apa berdebat lagi?? Saya memohon maaf apabila beberapa argumen saya memiliki nilai yang ofensif, what I was trying to say is: Sebaiknya kita tidak perlu memposting hal-hal yang justru mencoreng umat Islam itu sendiri. Well I was wrong too, and everyone can make a mistake anyway. Mari muliakan Bulan ini dengan banyak beribadah dan saling berbagi, bukan memberikan SHARE yang tidak bermanfaat. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN... Mengingat masa-masa waktu SMA memang tidak ada habisnya. Kebanyakan dari kita percaya bahwa masa ini adalah masa yang paling indah, karena pada saat itu kita sudah memahami banyak ide serta pemikiran pribadi dan sebagian besar dari kita telah menemukan tempat untuk menuangkan gagasan tersebut. Tempat-tempat untuk berbagi inilah yang membuat kita sangat rindu akan orang-orang yang ada di dalamnya, mereka biasa kita sebut sebagai teman atau sahabat. Komunitas-komunitas di SMA atau biasa dikenal sebagai kegiatan Ekstrakurikuler, secara tidak langsung telah membangun pribadi kita tumbuh dan berkembang menuju arah tertentu di luar jam pelajaran bersama orang-orang yang terpilih di dalam satu fase kehidupan kita. Dalam postingan TIME MACHINE ini saya akan membahas salah satu komunitas yang cukup berharga dan memberikan kesan yang tak ternilai sebagai salah satu investasi bagi saya sendiri dan tentunya orang-orang yang eksis di dalamnya yakni English Club SMAVO. English Club ini sebenarnya telah eksis sejak tahun 2009 ketika sebagian dari murid-murid SMAN 2 Cibinong harus melewati serangkaian test dan klub ini dianggap sejajar dengan klub akademis lainnya yang sebenarnya dipersiapkan untuk Olimpiade MIPA Nasional. Kegiatan English Club ini sendiri pada waktu itu hanya memfokuskan kepada segelintir anak saja yang sudah lolos masuk di dalam klub dan berminat untuk mengikuti lomba-lomba terkait dengan bidang studi English. Saya sendiri sudah berkali-kali mencoba menjadi salah satu utusan sekolah namun hampir selalu gagal karena memang untuk menjadi seorang Speaker maupun Storyteller saya harus bisa menandingi beberapa orang yang dikatakan sudah mendekati Native Speaker pada masa itu. Salah satu kompetisi team yang kami ikuti waktu itu adalah ASEAN Simulation Meeting 2009, dan beruntungnya karena porsi team membutuhkan banyak delegates, saya diikut-sertakan di dalamnya namun sayang sekali kisah ini tidak begitu menarik dibandingkan ketika kami satu team berangkat menuju EF Olympics 2010. EF Bogor adalah tempat saya dan seorang bocah bernama Wildan berguru untuk menjadi speaker English handal. Pada waktu itu EF lokal ini mengadakan sebuah acara besar-besaran dengan maksud untuk menarik minat para siswa di Bogor untuk mengikuti Lomba berbasis English dengan tema Go-Green. Tanpa basa-basi, kami berdua memproposalkan lomba ini ke anak-anak di klub. Sejujurnya, sebagian besar anggota team kami ini tidak benar-benar dari English Club namun karena tidak ada nama yang benar-benar kami usung waktu itu sehingga akan lebih cocok apabila kami berlandaskan atas label English Club Smavo yang sebenarnya sudah pecah sejak lama setelah lomba ASEAN. Tersebutlah nama-nama Audy, Wildan, Isma, Safira, Hilman, Indah, Rojawo, Faiza, dan Sarah. Seperti biasa kami tidak memiliki persiapan hingga H-1 kami satu team menginap di base camp kami rumah Isma untuk menyiapkan properti dan latihan, "Jadi ceritanya nanti apa? Cuman 5 menit kan?" ujar saya "Tenang aja di, kita gak perlu skrip yang ribet sekarang tapi alur ceritanya kurang lebih..." "Kalian bertiga jadi pohon, hilman jadi penebang liar, faiza jadi gadis yang peduli lingkungan, kita bertiga jadi pohon versi akhwatnya dan sarah seperti biasa narator." jelas Safira Sejak awal saya sendiri tidak begitu setuju dengan konsep sederhana ini tapi apa boleh buat, pada waktu itu yang memegang jalan cerita bukanlah saya sehingga saya hanya lebih banyak berpasarah, terlebih lagi ada team lain dari English Club sekolah kami juga yang kemungkinan besar jauh lebih siap dan bagus dalam menyampaikan ceritanya. "Jadi ini properti kita, kepala kalian tinggal dimasukin ke sini, nanti tinggal ditambah tangan juga dari kardus.." kata Indah "Well..............." saya hanya bisa membisu. "Audy, Rojawo, kalian tidur duluan gih, biar kita cewek-cewek yang selsain properti malam ini okay? Terutama Hilman nih, lagi sakit kan." ujar Isma Sejak awal saya tidak pernah yakin tapi tetap saja melanjutkan untuk ikut lomba ini, bayangkan apa yang bisa kita menangkan dengan muka kami yang diikat dengan rambut singa berwarna hijau ini?? Isma sudah memberi isyarat bahwa kami para pria sama sekali tidak berguna dalam urusan membuat prakarya untuk lomba besar ini sehingga saya memutuskan untuk tidur lebih cepat sebelum, "Di, liat properti gw!! Jadi, ini bakalan jadi termometer, tinggal ditarik dan nanti bakal jadi efek meletus gitu!!" Wildan atau kita akrab panggil sebagai Wawa menjelaskan nonsense-nya yang juga terbuat dari kardus dan kertas krep berwarna biru-merah serta benang tipis untuk menarik kertasnya yang sama-sama tidak berguna. "Coba jelaskan lagi gimana cara kerjanya wa?" tanya Faiza "Jadi ini ditarik nanti pas full berubah jadi warna merah, nanti setelah buminya jadi panas banget gw ancurin deh!" jelasnya "Terus, cara supaya kertas krepnya berubah jadi warna merah?" tanya Indah "Ya itu ndah, yang pengen gw cari tau malem ini hahahaha!!" (we are going to lose anyway....) Malam itu saya justru semakin terjaga dan memutuskan untuk mendiskusikan soundtrack atau musik latar lomba kami dengan Faiza yang akhirnya semua masukan saya ditolak dan digantikan dengan lagu Jungle klasik yang bisa anda dengar hampir di setiap seminar pada waktu itu. Saya juga semakin khawatir dengan kondisi si penebang kayu kami yang terlihat memprihatinkan, apakah kita benar-benar siap untuk esok? Bahkan kami tidak berlatih sama sekali malam itu, mungkin sebelumnya kami telah mencoba berlatih namun pada waktu itu saja role masing-masing dari kami belum fix, terutama Mr. Termometer Wawa. Paginya kami melakukan aktifitas seperti biasanya dan kebanyakan dari gadis terlihat berdoa sangat khusyuk sepulang kami dari masjid, ya kita memang membutuhkan banyak doa pada waktu itu. Ada sebuah alasan kenapa Rojawo tidak bisa mengantarkan kami semua lebih cepat, lucunya kami para founder English Theater Club ini memilih dia masuk dalam tim hanya karena kemampuan mengangkut properti dan sumber daya manusia saja pada awalnya. Saya dan Wawa yang dikorbankan untuk segera menuju venue lombanya di mall Jungle BNR untuk registrasi awal. "Parah wa, gw panik banget ini, kita latihan aja belum mateng, properti juga masih dibuat pas kita berangkat tadi gimana dong?" "Tenang di, kita all out aja, properti kita emang minim tapi kemampuan kita selama ini selalu terdepan!!" Itulah kondisi kami hanya kurang dari 5 jam sebelum kami pentas, jadi bisa saya gambarkan bahwa kompetisi itu cukup menarik minat banyak performer di Bogor, pada dasarnya tema Go Green ini membebaskan setiap team untuk menyampaikan kampanye hijaunya melalui berbagai macam penampilan bebas entah itu drama, menyanyi, menari, atau apapun yang cukup mengesankan para juri Foreigners pada waktu itu. Benar saja ketika saya sampai bersama bocah, setiap performer sudah all out menyiapkan propertinya dengan membawa berbagai macam pot tanaman dan kostum-kostum unik ala ambassador negara timur tengah serta beberapa orang sudah mengenakan tanaman hijau sebagai rok pada seragam cheers-nya. ![]() I wanna go home, itulah yang selalu saya ucapkan setelah usai menyaksikan sebuah penampilan menakjubkan dari sekelompok siswi yang membuat human pyramids dan entah apa alasannya tetap mengkampanyekan go green pada setiap seruan. Kemudian saya juga melihat salah satu sekolah analis kimia berhasil menampilkan sebuah drama musikal go green yang simpel namun menekankan pada penyanyi dan performa band-nya, saya benar-benar merasa kita sebaiknya tidak perlu datang. Hanya saya dan wawa yang datang pada waktu sebagian besar performer menampilkan paket ambisiusnya untuk menjadi juara 1, setelah beberapa saat merenung melihat kekalahan di depan mata dengan paniknya saya menelpon Rojawo. "Jawo, di mana? Kita 1 jam lagi tampil nih dan mereka bagus-bagus lagi, cepetan ke sini gw udah down!" "Iya, bentar di, gw lagi di jalan, macet, tersesat lagi, tunggu dulu, lu akalin aja panitianya." Saya dan Wawa terpaksa harus menderita tekanan batin yang amat perih sementara group English Club lainnya dari sekolah kami sepertinya sudah bersiap tampil, namun saya sama sekali tidak tertarik untuk melihatnya karena saya yakin yang akan saya rasakan hanyalah intimidasi dan perasaan untuk pulang, lantas saya pergi bersama Wawa ke bagian belakang mall. "Gw gak pernah merasa terintimidasi kayak gini wa sepanjang hidup gw, liat mereka, kok, bisa ya mereka punya properti dan penampilan sebagus itu?" "Tenang di, santai aja, kita all out aja! Gimana kalo kita benar-benar all out dan nunjukin kemampuan Capoeira kita untuk opening dramanya?" "ARE YOU CRAZY? Don't do stupid things wa! Kita udah kalah!!!" (to be continued) Beberapa waktu belakangan ini muncul peraturan baru dari pemerintah yang menyatakan bahwa kantung plastik dari market-market modern akan dihargai 200 perak rupiah. Peraturan ini sebenarnya memiliki tujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang sudah terlalu berlebihan dan menjadi kanker di negeri ini, bahkan bisa dikatakan SAMPAH-SAMPAH berserakan di pinggir-pinggir kota tercinta kita tidak pernah bebas dari pemandangan gemeresek hitam, putih, dan merah khas kantung plastik, harga 200 perak itu sendiri juga dimaksudkan agar masyarakat luas lebih mempertimbangkan kembali penggunaan kantung plastik yang biasa mereka gunakan sehingga menumbuhkan kebiasaan membawa tas berbelanja sendiri, entah itu dalam bentuk plastik juga atau keranjang namun bisa dipastikan volume produksi sampah plastik dipastikan akan berkurang. Sekali lagi 200 perak itu bukan untuk keuntungan market, tapi untuk tindak preverensi dari penggunaan kantung plastik. Dan sekali lagi kenapa kantung plastik harus dikurangi?? Look at this: Tidak perlu lagi dijelaskan mengapa tapi berikut adalah fakta yang sudah umum: 1. Plastik sulit terurai di dalam tanah 2. Produk berbahan plastik ada di mana-mana 3. Kantung plastik digunakan secara massal di setiap pasar 4. Orang Indonesia gemar berbelanja 5. Orang Indonesia suka membuang sampah sembarangan 6. Jakarta dan beberapa wilayah lainnya kerap dilanda banjir Poin-poin tersebut tidak perlu dijelaskan kembali namun lucunya ketika Jakarta itu banjir beberapa opini masyarakat yang sering saya dengar di tivi adalah, "Bapak Jokowi mohon untuk segera mengatasi masalah banjir di Jakarta terutama di bantaran sungai X." Its the sad truth that the Nature is already mad, ketika membuang sampah di kali-kali tersebut sadarkah bahwa banjir itu datang untuk mengejar kebodohan yang telah dilakukan??? Sesimpel untuk meletakan sampah terutama sampah anorganik(termasuk plastik) saja sudah sulit, namun ketika pembatasan penggunaan plastik sudah dicanangkan, well everyone goes crazy.. Belum lagi ketika isu plastik ini dikaitkan dengan masalah lainnya. Lebih lucu lagi ketika alat-alat berat tersebut sedang mengeruk dasar kali X di daerah Jakarta tercinta dan memastikan bahwa volume air di musim hujan akan tertampung lebih banyak dengan santainya seorang warga melempar kantung hitamnya right next to the Backhoe..Oh MY GOD, ini adalah pemandangan sehari-hari yang saya temui di dekat kantor saya dulu. Menyewa alat berat tersebut perjam saja sudah mahal, yup enough said. Kembali lagi ke penggunaan kantung plastik seharga 200 perak, berikut adalah beberapa postingan sebagai pembelajaran betapa dangkalnya kita sebagai warga Indonesia dan selalu saja berkoar-koar ketika pemerintah berusaha mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020. terpotong di sini Well selamat Indonesia, kita semakin tertinggal dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand!!
Indonesia bebas sampah 2045 maybe (still maybe). Pada bulan pertengahan Juni 2015 yang lalu pemerintah US telah meresmikan pernikahan sesama jenis dan mengumumkannya secara luas global, di mana komunitas LGBT di dunia menyambut bahagia akan keputusan tersebut, namun isu tersebut tidaklah begitu berefek banyak di Indonesia sampai beberapa hari belakangan. ini Komunitas LGBT juga ada di Indonesia dan mereka mulai menyuarakan opini-nya ke publik. But, What I'm trying to say is...................................... Janganlah terlalu sering mengasosiasikan warna pelangi kepada komunitas tertentu, meskipun memang pelangi adalah lambang resmi dari komunitas LGBT di dunia namun berikan kesempatan kepada anak-anak negeri kita untuk mempelajari warna pelangi. Mereka hanya ingin belajar tentang warna dan bernyanyi, kenapa warna-warna ini selalu perlu diperdebatkan ketika anak-anak hanya ingin mengagumi warna pembiasan air hujan ini? |
Archives
August 2016
Audy D. Putra
Seorang Mahasiswa Teknik biasa namun berusaha untuk menjadi anti mainstream, meskipun anti mainstream itu telah menjadi mainstream Categories |